Posted by : pengetahuan Jumat, 16 Desember 2011


Memainkan game-game berat memang agak berat di ongkos. Dan teman saya sudah membuktikannya. Dia rela mengeluarkan jutaan rupiah hanya buat membeli VGA Card yang up to date. Maklumlah, game sudah menjadi seperti sarapannya sehari-hari, lagian orang tuanya juga lumayan kaya, so there are no problem.
Tapi bagi saya itu adalah big problem. Saya itu khan suka banget main game, bahkan keahlian game saya bisa disandingkan dengan para gamer terhebat di kampung saya. Yang namanya gamer sejati pastilah penginnya maen game terbaru setelah menamatkan game yang lama. Sementara itu game yang baru itu sudah menggunakan teknologi yang jauh lebih modern bila dibandingkan dengan player-nya (yaitu komputer saya). Kebanyakan game terbaru yang saya mainkan tidak kompatibel dengan VGA card saya. Sempat saya berpikir untuk membeli VGA card baru tetapi ditentang ortu karena harganya tidak manusiawi (ya iyalah…khan mau beli VGA bukan beli manusia…). Akhirnya saya urungkan niat saya untuk memainkan game terbaru itu dan menyimpan DVD-nya di bawah bantal (sapa tahu bisa ngimpi memainkannya).

interface 3D Analyzer V 2.36
Beberapa waktu lalu saya sempat googling dan menemukan, ternyata ada emulator yang fungsinya mirip dengan VGA card. Jadi emulator tersebut adalah semacam VGA card virtual yang mampu mendukung game-game kelas berat agar bisa dimainkan di komputer dengan VGA onboard sekalipun. Pertama kali membacanya saya gak percaya, tapi setelah mencobanya baru saya percaya. Dan akhirnya saya bisa memainkan game terbaru favorit saya itu.

Kok bisa ya? Selidik punya selidik ternyata prinsip kerjanya adalah menggunakan CPU komputer anda. Umumnya, VGA onboard atau VGA-VGA card tipe lama tidak mendukung pixel shader 2.0 atau VGA non-TnL. Padahal, seperti yang kita ketahui bahwa kebanyakan game sekarang membutuhkan minimal VGA card yang men-support Pixel Shader 2.0. Dengan adanya emulator tersebut, CPU diperintahkan untuk menerjemahkan code-code tertentu untuk divisualisasikan/ditampilkan dalam bentuk gambar 3 Dimensi (3D rendering). Jadi tugas/beban VGA card tidak terlalu berat karena dibantu oleh CPU tadi. Perlu diketahui, bila tugas VGA card terlalu berat maka aplikasi game tidak dapat dijalankan dan muncul error window (yang ada tulisan “don’t send”).
Ada 2 program emulator Pixel Shader yang saya temukan, yaitu 3D analyzer (ToMMTi-Systems) dan SwiftShader (TransGamming). Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Yang jelas, keduanya menggunakan CPU untuk membantu me-render environment game yang anda mainkan. Saya tidak mengharuskan menggunakan aplikasi tersebut di atas untuk memainkan game favorit anda, karena banyak thread di forum-forum yang menyebutkan bahwa program-program tersebut belum bisa 100% memainkan semua game terbaru. Tapi menurut saya hampir 70% game-game terbaru yang beredar saat ini bisa dimainkan dengan kedua program tersebut. Cara setting programnya memang tidak dicantumkan di dalam program, jadi kita hanya bisa trial and error saja. Tapi yang jelas, selama saya menggunakan kedua program tersebut, saya belum pernah mengalami kerusakan pada hardware komputer saya. Jadi menurut saya, program tersebut cukup aman bagi CPU ataupun hardware komputer anda lainnya. Bagaimana dengan anda? Semoga artikel ini bisa membantu.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Blogger Masa Depan - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -